hukum ketiga newton
kutipannya begini : jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda (sumber: Wikipedia).
singkat cerita : aksi = reaksi; F = -F
well, sebelum dibaca lebih lanjut, karena saya tidak terlalu paham fisika, jadi ya mungkin kalau ada salah-salah persepsi, mohon dimaafkan :D
ternyata konsep hukum ketiga ini tidak semata-mata ada di pelajaran fisika saja.
aksi reaksi ini selalu ada dalam kehidupan nyata.
ketika kita memberikan sebuah aksi, kita akan menerima sebuah reaksi dalam arah yang berbeda.
sadar atau tidak, kita selalu melakukan aksi dan merasakan reaksinya.
sebuah reaksi atas aksi kita, feedback atas perbuatan kita.
semakin kuat aksi yang kita berikan, maka akan sekuat itu juga reaksi yang akan kita terima.
namun sayangnya, terkadang kita tidak menyadari besarnya aksi yang kita keluarkan sehingga terkejut ketika kita menerima reaksi atau feedbacknya.
kita menganggap semua itu tidak pada porsinya.
kemudian kita beraksi dengan aksi yang lebih besar, sebagai tanggapan atas reaksi yang kita terima.
dan WOW akan terkejut kembali ketika menerima reaksinya.
lagi, lagi dan lagi kita merasa tidak sesuai dengan porsinya atau "berlebihan".
well, kita tidak sadar.
atau tidak mau sadar.
atas apa yang telah kita lakukan.
based on hukum ketiga newton tersebut:
reaksi memiliki gaya yang sama besar dengan aksi namun arahnya berlawanan
namun pada kenyataannya, reaksi yang kita berikan bisa lebih besar daripada aksi yang kita terima. begitu juga sebaliknya.
tak ayal, sebuah hal kecil bisa menjadi sesuatu yang besar.
sementara ini, ada 2 hal yang perlu diperhatikan tentang aksi reaksi, yakni:
1. kita tidak sadar seberapa besar aksi yang kita berikan
2. memang ada reaksi 'lebih' yang kita berikan
dan ada 2 hal juga yang harus diwaspadai:
1. ketidaksadaran kita atas besarnya aksi
2. rasa tidak mau kalah
well noted.
sadar atau tidak.
kita hanyalah manusia biasa yang tak luput dari khilaf.
dengan tingkat emosi yang terkadang tidak bisa terbendung.
...
......
namun selama kita masih berkutat dalam 2 hal tersebut.
tidak akan ada sebuah ketenangan dalam sebuah hukum alam aksi reaksi.
tidak akan ada pembelajaran yang dapat kita ambil hikmahnya.
tidak akan memperbaiki keadaaan.
alangkah baiknya jika semua cukup pada porsinya.
atau 'pas'.
but, another 'well'
kita terkadang terlalu angkuh untuk mengakuinya.
dan merasa masih sanggup untuk menghadapinya.
kita harus menyadari keterbatasan yang kita miliki,
ambang batas atas sebuah kejadian.
kita bisa diam sejenak untuk menenangkan diri.
memulihkan energi untuk menghadapi aksi reaksi selanjutnya.
energi positif untuk menghasilkan sebuah redaman.
ya meredam suasana yang mungkin sudah berlebihan.
sebuah redaman untuk membendung sebuah aksi.
sebuah redaman juga untuk menangkis sebuah reaksi.
sebuah pertahanan diri untuk menghindari aksi reaksi yang mungkin pahit.
redaman tersebut sangat bermanfaat untuk memperbaiki sebuah keadaan.
namun terkadang kita tidak mau menunggu redaman itu selsai bekerja.
sehingga redaman yang kita buat nampak tidak behasil.
biarlah sejenak,
waktu akan membantu redaman itu untuk berfungsi.
bersabarlah sedikit untuk sebuah aksi reaksi yang manis.
Just try to "mencurahkan perasaan"
11 years ago
No comments:
Post a Comment