12.29.2013

There are things that we don't want to happen, but have to accept. Things we don't want to know, but have to learn. And people we can't live without, but have to let go. (Jennifer Jareau)

0 komentar

sepasang sepatu

1 komentar
sepatu.
pasti ada yang bertanya kenapa sepatu?
ya karena kita semua mengenalnya.

berawal dari percakapan singkat dengan seorang sahabat dan tidak disangka berujung pada rumus sepatu ini.

"mencari pasangan itu seperti mencari sepatu"

mencari yang pas
ketika mencari sepatu yang pertama kita lihat adalah bentuk dan warna (kita keluarkan harga ya di topik ini).
tak jarang orang lain mengatakan bagus, tapi kita merasa “kurang cocok”.
akhirnya kita mencari lagi sepatu yang kita rasa “ok, aku suka bentuk dan warnanya”.

setelah menemukan bentuk dan warna yang sesuai dengan yang kita inginkan. kemudian akan mencari ukurannya. apakah ukurannya tersedia atau tidak. kita mulai mencari tau lebih lanjut mengenai sepatu yang kita inginkan.

ukurannya tersedia, secara otomatis kita akan mencoba sepatu tersebut.
apakah benar-benar “pas” atau tidak dikaki kita.
lalu kita mencoba berjalan untuk mengetes apakah sakit atau tidak.
nyaman atau tidak.

bisa dikatakan cukup picky untuk memilih sepatu. karena kita mencari yang benar-benar “pas”.
sepatu itu nantinya akan kita pakai beraktifitas sehari-hari dan jika tidak pas.
tidak akan timbul rasa nyaman.
padahal yang kita cari dari sebuah sepatu adalah kenyamanan ketika digunakan, percaya diri serta kebanggaan ketika beraktifitas.

analogi yang sama ketika mencari seorang pasangan.
seperti kata pepatah, dari mata turun kehati.
tak dapat dipungkiri, rasa tertarik secara visual terhadap seseorang akan mendorong kita untuk mengenal lebih jauh orang tersebut kita.
visual disini dalam arti kata yang terlihat, mungkin secara fisik, tutur kata ataupun sikap pada saat awal.

kemudian keinginan untuk mengenal lebih jauh adalah mengenal karakter.
cocok atau tidak dengan kepribadian kita.
singkat kata : nyambung atau engga. apakah nyaman atau tidak.

jika semua oke.
well. congratulation!
you’ve found the one
:)
......

hal lain yang harus disadari mengenai sepatu adalah
walaupun berbeda, tapi searah
coba perhatikan sepatu kita.
kanan dan kiri pasti berbeda.
ya, sepatu itu berbeda untuk saling melengkapi.
saling mengisi. dan berdampingan.

walaupun berbeda, tapi mereka searah.
itulah sepatu kanan dan kiri.
terkadang mereka tidak sejajar: kaki kanan didepan, kemudian diikuti kaki kiri kedepan, kaki kanan lagi kedepan, dan begitu seterusnya.
mereka sedang melangkah maju, menuju satu arah yang telah mereka sepakati bersama.

oh well,
analogi ini juga sama ketika mencari seorang pelengkap dalam hidup kita.
tidak mungkin sama persis.
ada bagian yang sama, dan pasti ada juga yang berbeda.

dan perbedaan itu bukan untuk diperdebatkan.
namun untuk saling mengisi, menghargai dan melengkapi.
agar mereka bisa melangkah jauh kedepan.
untuk menggapai mimpi yang telah di cita-citakan.

......

perbincangan itu berakhir dengan keheningan.
karena sepasang sepatu telah mengajarkan sebuah makna dalam kehidupan yang mungkin tidak kita sadari.
mengajarkan bahwa sebuah pencarian itu selalu membutuhkan proses dan proses selalu membutuhkan waktu. dibutuhkan kesabaran untuk menemukannya.

kegagalan mungkin ada.
karena mungkin kita tidak langsung menemukan yang “pas”.
bisa setelah mencoba beberapa kali, baru menemukan yang pas.
namun bisa juga setelah mencoba beberapa kali, kemudian kita kembali ke pilihan sebelumnya.

we never know.

tapi satu yang kita tau.
sepatu itu selalu ada pasangannya.
:)


TULUS - SEPATU

Kita adalah sepasang sepatu
Selalu bersama tak bisa bersatu
Kita mati bagai tak berjiwa
Bergerak karena kaki manusia

Aku sang sepatu kanan
Kamu sang sepatu kiri
Ku senang bila diajak berlari kencang
Tapi aku takut kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan
Tapi aku takut kamu kedinginan

Kita sadar ingin bersama
Tapi tak bisa apa-apa
Terasa lengkap bila kita berdua
Terasa sedih bila kita di rak berbeda
Di dekatmu kotak bagai nirwana
Tapi saling sentuh pun kita tak berdaya

Cinta memang banyak bentuknya
Mungkin tak semua bisa bersatu

bentangan kosong

0 komentar
manusia, ya manusia.

insan dengan sejuta karakter yang tidak bisa disamakan satu sama lain.
ketika kita berada pada satu titik dimana kita merasakan sebuah persamaan.
pada titik itu jugalah sebenarnya sebuah perbedaan terbentang luas.
lebih luas dari apa yang dibayangkan.
mungkin hal ini tidak disadari seutuhnya.
kasat mata.
namun itulah kenyataannya.
semua berbeda, bukan untuk memisahkan, namun untuk saling melengkapi.

dibutuhkan pengertian untuk menyatukan perbedaan tersebut.
terlihat mudah. terlihat simple.
namun ketika keegoisan telah hadir. pengertian tidak ada artinya lagi.
sebutir pengertian bisa menyatukan berkarung karung perbedaan.
namun ketika setetes keegoisan telah hadir. sejuta pengertian pun tak akan sanggup untuk menyatukannya.

sulit.
sulit jika begitu adanya.

banyak hal yang terkadang tidak bisa diterima.
banyak perubahan yang terkadang diinginkan.
banyak keinginan yang terkadang tidak tersampaikan.
banyak angan yang tak terwujud sehingga menjadi amarah semata.

sulit.
sulit jika begitu adanya.

dibutuhkan kesabaran lebih dalam memahaminya.
dibutuhkan keikhlasan lebih untuk menjalaninya.
dibutuhkan kelapangan lebih untuk menerimanya.
serta dibutuhkan pengertian untuk saling mengisi dan melengkapi.

semua itu dibutuhkan untuk menyatukan perbedaan yang ada.
semua itu nyata, semua itu ada.
semua itu hadir untuk mengajarkan kita tentang hidup.
menjadikan insan yang lebih dewasa. dan lebih tenang.

semua itu dibutuhkan untuk bersatu diatas perbedaan yang terbentang luas.
agar tetap berdiri tegak. agar tetap bertahan.
agar selalu tersenyum.


karena tidak ada manusia yang sempurna.

aksi reaksi

0 komentar
hukum ketiga newton
kutipannya begini : jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda (sumber: Wikipedia).

singkat cerita : aksi = reaksi; F = -F

well, sebelum dibaca lebih lanjut, karena saya tidak terlalu paham fisika, jadi ya mungkin kalau ada salah-salah persepsi, mohon dimaafkan :D

ternyata konsep hukum ketiga ini tidak semata-mata ada di pelajaran fisika saja.
aksi reaksi ini selalu ada dalam kehidupan nyata.

ketika kita memberikan sebuah aksi, kita akan menerima sebuah reaksi dalam arah yang berbeda.
sadar atau tidak, kita selalu melakukan aksi dan merasakan reaksinya.
sebuah reaksi atas aksi kita, feedback atas perbuatan kita.

semakin kuat aksi yang kita berikan, maka akan sekuat itu juga reaksi yang akan kita terima.
namun sayangnya, terkadang kita tidak menyadari besarnya aksi yang kita keluarkan sehingga terkejut ketika kita menerima reaksi atau feedbacknya.
kita menganggap semua itu tidak pada porsinya.
kemudian kita beraksi dengan aksi yang lebih besar, sebagai tanggapan atas reaksi yang kita terima.
dan WOW akan terkejut kembali ketika menerima reaksinya.
lagi, lagi dan lagi kita merasa tidak sesuai dengan porsinya atau "berlebihan".

well, kita tidak sadar.
atau tidak mau sadar.
atas apa yang telah kita lakukan.

based on hukum ketiga newton tersebut:
reaksi memiliki gaya yang sama besar dengan aksi namun arahnya berlawanan
namun pada kenyataannya, reaksi yang kita berikan bisa lebih besar daripada aksi yang kita terima. begitu juga sebaliknya.
tak ayal, sebuah hal kecil bisa menjadi sesuatu yang besar.

sementara ini, ada 2 hal yang perlu diperhatikan tentang aksi reaksi, yakni:
1. kita tidak sadar seberapa besar aksi yang kita berikan
2. memang ada reaksi 'lebih' yang kita berikan

dan ada 2 hal juga yang harus diwaspadai:
1. ketidaksadaran kita atas besarnya aksi
2. rasa tidak mau kalah

well noted.

sadar atau tidak.
kita hanyalah manusia biasa yang tak luput dari khilaf.
dengan tingkat emosi yang terkadang tidak bisa terbendung.

...
......

namun selama kita masih berkutat dalam 2 hal tersebut.
tidak akan ada sebuah ketenangan dalam sebuah hukum alam aksi reaksi.
tidak akan ada pembelajaran yang dapat kita ambil hikmahnya.
tidak akan memperbaiki keadaaan.

alangkah baiknya jika semua cukup pada porsinya.
atau 'pas'.

but, another 'well'
kita terkadang terlalu angkuh untuk mengakuinya.
dan merasa masih sanggup untuk menghadapinya.

kita harus menyadari keterbatasan yang kita miliki,
ambang batas atas sebuah kejadian.
kita bisa diam sejenak untuk menenangkan diri.
memulihkan energi untuk menghadapi aksi reaksi selanjutnya.
energi positif untuk menghasilkan sebuah redaman.

ya meredam suasana yang mungkin sudah berlebihan.
sebuah redaman untuk membendung sebuah aksi.
sebuah redaman juga untuk menangkis sebuah reaksi.
sebuah pertahanan diri untuk menghindari aksi reaksi yang mungkin pahit.

redaman tersebut sangat bermanfaat untuk memperbaiki sebuah keadaan.
namun terkadang kita tidak mau menunggu redaman itu selsai bekerja.
sehingga redaman yang kita buat nampak tidak behasil.

biarlah sejenak,
waktu akan membantu redaman itu untuk berfungsi.
bersabarlah sedikit untuk sebuah aksi reaksi yang manis.

tiada tara

1 komentar
keinginan tak selalu seindah kenyataan
keinginan tak selamanya bisa terwujud
keinginan hanya akan menjadi sebuah angan jika tidak ada usaha
keinginan tak akan indah jika hanya dipikirkan
keinginan tidak akan terlaksana jika hanya diam

sebenarnya
keinginan adalah mimpi bagi tiap orang
keinginan adalah semangat hidup
keinginan adalah kreatifitas
keinginan adalah seninya hidup
keinginan adalah sebuah doa, harapan
keinginan merupakan sebuah harta
keinginan adalah semangat

akan tetapi
tak jarang mereka menyerah kepada mimpinya sendiri
tak jarang mereka mengurungkan keinginannya sendiri
tak jarang mereka tidak mau berusaha untuk menggapai mimpinya
seringkali mereka hanya memendam keinginannya itu
dan tak jarang mereka menyalahkan orang lain karena keinginan tak seindah yang diharapkan

tidak seharusnya mereka menyalahkan orang lain
sadarkah, bahwa sebenarnya mereka secara tidak langsung menyalahkan dirinya sendiri?
lalu mereka menangis…
mereka menangisi penyesalan tiada tara akibat tindakan yang bisa mereka lakukan namun tidak mereka lakukan
mereka menangisi keadaan

dan sebenarnya… mereka itu sedang menghadapi sebuah tekanan
mereka tidak kuat menahan tekanan keadaan itu
mereka belum siap menerima hancurnya keinginan mereka
mereka menyesal.

menyesal karena banyak hal
diri sendiri
orang lain
keadaan
dan semua yang bisa mereka kambing hitamkan

salah. mereka tau bahwa menyesal adalah sia sia.

hingga akhirnya
sebagian dari mereka tidak ingin bermimpi lagi
mereka letih untuk bermimpi
mereka sadar bahwa keinginan mereka tidak akan terwujud
mereka sadar akan kemampuan mereka untuk sekedar bermimpi
dan mereka memutuskan untuk tidak bermimpi lagi dan memendam keinginan mereka sedalam dalamnya

namun sebagian lagi dari mereka tetap bermimpi
mereka bangkit dari penyesalan
mereka berdiri
mereka terus berusaha
mereka terus bermimpi
memperjuangkan yang mereka inginkan
memperjuangkan yang mereka pertaruhkan

dan sebenarnya (masih ada) tidak jarang dari mereka tidak tahu apa yang mereka inginkan sehingga mereka hanya diam termenung melihat keadaan.



jadilah pemilik mimpi yang berjuang untuk mewujudkannya

nindy

My photo
a cheerful girl, can't stop laughing and always try to give her best smile.. =)
 

awan sejuta mimpi... Design by Insight © 2009

This template is brought to you by : allblogtools.com | Blogger Templates